Dalam 5 Tahun Masyarakat Bantu Pertamina Rp 20 Triliun Per Tahun

Admin

Anggota Badan Pemeriksa Keuangan, Achsanul Qosasi, mengatakan selama lima tahun rakyat Indonesia telah membantu Pertamina Rp 20 triliun per tahun.

“Yang pasti pemerintah berhasil menurunkan subsidi BBM dari Rp 210 triliun menjadi Rp 79 triliun dalam lima tahun. Artinya selama lima tahun rakyat sudah membantu Pertamina (negara) Rp 20 triliun per tahun. . Tidak ada keributan, semuanya dilakukan untuk membantu negara," katanya. Achsanul dalam akun Twitter-nya pada Minggu, 10 Juli 2022.

Ia mengatakan, pada awalnya Pertalite dirancang oleh direksi lama untuk mengurangi konsumen premium. Premium terbatas, Pertalite ditingkatkan. Namun kini, Pertalite juga dibatasi dan memaksa masyarakat untuk pindah ke Pertamax.

Dia mengatakan peralihan ke Pertamax pasti akan terjadi suatu hari nanti, dan Pertamax akan bersaing dengan Shell, Total, Vivo, AKR, dan BBM pasar bebas lainnya.

Ia menilai masyarakat siap membantu Pertamina, hanya Pertamina harus lebih efisien dan mengurangi beban. Karena persaingan bahan bakar akan ketat, yang irit menang.

Orang akan rasional, jika harga Pertamax tidak bisa bersaing, maka pasar akan memilih yang terbaik, meski sedikit lebih mahal.

Dia mengatakan satu-satunya cara adalah menghemat bahan bakar (bukan hanya dengan menekan subsidi). Tapi kurangi konsumsi bahan bakar.

Menurutnya, "Kita harus memulai "Gerakan Hemat BBM" dari penyelenggara negara, misalnya dengan mengurangi konvoi kunjungan.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi, kata dia, selalu menekankan (mengharuskan) Pertamina segera membangun kilang, namun hal itu tidak pernah terealisasi.

"Negara lain yang siap berinvestasi di kilang, UEA, Oman, tidak akan melanjutkan, berhenti di tahap MOU, baik karena tidak mampu atau faktor lain. Indonesia terakhir membangun kilang pada 1994," katanya.